Apa Hukum Jual Beli Saham
Pergerakan Harga Saham BBRI
Pada 10 November 2003, BRI secara resmi melakukan penawaran publik alias Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga saham di angka Rp875 per lembar.
Jika dilihat secara tren, harga saham BBRI ini cenderung uptrend dalam jangka panjang, kecuali pada saat pandemi COVID-19 pada 2020 lalu yang sempat mengalami penurunan sampai 30% dalam periode 6 Maret - 9 April 2020.
Penurunan harga saham BBRI tersebut juga diikuti dengan penurunan laba bersih sebanyak 45,70% sepanjang tahun 2020.
Namun, jika dihitung dari tahun 2006, harga saham BBRI mengalami kenaikan yang sangat besar, yaitu 1.565.91%.
Sampai akhir perdagangan saham pada Jumat (19/5/2023), harga saham BRI naik sebanyak Rp 200 atau 3,85% ke level Rp 5.400 per saham.
Jika dihitung per lot, maka 1 lot harga saham BBRI adalah seharga Rp550.000.
Baca juga: Tertarik Investasi, Ini Harga Saham BCA Per 1 Lot Terbaru
Setelah mengetahui harga saham BBRI 1 lot, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di saham ini?
Jika iya, maka kamu tentu saja perlu melakukan pembelian saham melalui perusahaan sekuritas yang aman dan tepercaya.
Oleh karena itu, pastikan kamu memilih perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca juga: Apa Itu e-IPO? Berikut Pengertian dan Manfaatnya!
Salah satu platform investasi yang bisa kamu gunakan untuk membeli saham BBRI adalah BMoney. Platform persembahan Bukalapak dan Ashmore ini memungkinkan investor untuk berinvestasi hanya dengan modal minimum Rp10 ribu.
Untuk melakukan pembelian saham BBRI di BMoney, kamu harus melakukan registrasi terlebih dahulu, menyelesaikan proses verifikasi data diri, dan melakukan pembukaan rekening saham atau RDN.
Setelah RDN terisi saldo, barulah kamu bisa membeli saham dengan cara berikut.
Lihat semua saham emiten terdaftar di laman ‘produk’ atau pakai fitur pencarian untuk memudahkan kamu dalam menemukan saham yang ingin dibeli.
Untuk lebih mudahnya, lakukan pencarian dengan mengetik nama emiten atau kode sahamnya.
Selain saham BBRI, kamu juga bisa membeli saham dari emiten lain dengan melihat referensi saham populer atau yang sedang trending di BMoney, di antaranya adalah saham top value, saham top volume, saham top frekuensi, saham top gainer, dan saham top loser.
Setelah menentukan saham yang ingin dibeli, kamu bisa menambahkannya ke Watchlist, yaitu fitur BMoney yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui harga saham dan aset investasi lainnya secara real-time.
Dengan menggunakan fitur ini, kamu tidak hanya dapat menyimpan saham yang telah dipilih, tapi juga memantau pergerakan saham tersebut dari waktu ke waktu atau mengetahui berbagai informasi terkait saham, seperti harga terakhir, perubahan harga, dan perubahan persentase dari harga saham tersebut.
Setelah memasukkan saham yang ingin dibeli ke Watchlist, lakukan pembelian dengan cara berikut ini.
Baca juga: Memahami FOMC: Peran, Kebijakan, dan Dampaknya bagi Investor
Setelah mengetahui harga saham BBRI 1 lot dan cara membelinya, apakah kamu tertarik untuk memiliki saham tersebut? Yuk, investasi saham di BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia yang bisa diunduh melalui Play Store atau App Store.
Setelah melihat grafik lima tahun terakhir (5Y) pergerakan BBCA dari 14 Mei 2018 dengan nilai Rp 4.595 mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga mencapai nilai Rp 8.750 per tanggal 14 Mei 2023.
Kinerja yang dicatatkan oleh BCA pada grafik diatas menunjukkan bahwa BBCA mengalami kenaikan harga hingga 90,43% pada periode 14 Mei 2018 - 14 Mei 2023.
Bank BCA merupakan salah satu emiten yang rutin membagikan dividen 2 kali dalam setahun. Tahun 2021, tercatat BBCA membagikan dividen pada April dan November dengan total Rp 457 per lembar. Tahun 2022, tercatat BBCA membagikan dividen pada Maret dan Desember dengan total Rp 155 per lembar.
Tips Investasi Saham Bagi Pemula
Investasi saham adalah jenis investasi yang cocok dilakukan dalam jangka panjang. Hal ini membuat konsistensi jadi kunci jika ingin cuan di masa yang akan datang.
Berikut adalah beberapa tips investasi yang bisa dilakukan pemula yang baru mulai berinvestasi saham:
1. Investasikan Waktu untuk Belajar
Istilah-istilah dalam saham memang banyak dan rumit jika dilihat sekilas, namun mempelajari semua istilah itu adalah suatu keharusan agar bisa melakukan jual dan beli saham dengan lebih efektif.
Kamu bisa mempelajari informasi mengenai saham dari berbagai platform daring, salah satu contohnya adalah blog Ajaib yang sedang kamu baca ini.
2. Mulai dari Jumlah Kecil
Salah pengelolaan saham bisa membuat kamu rugi besar, apalagi jika dana yang diinvestasikan juga besar. Tak salah jika investasi saham disebut sebagai investasi berisiko tinggi.
Jadi, sebagai awal, mulailah dari jumlah yang kecil agar mampu mempelajari pola-pola jual dan beli saham.
Kamu bisa melakukan pembelian saham di Ajaib dengan cara yang mudah dan praktis dengan biaya transaksi yang bisa lebih murah sampai 50%.
Selain dua tips di atas, tentunya kamu harus melakukan pemantauan kondisi ekonomi dan politik Indonesia, kinerja emiten yang sahamnya kamu miliki, dan memelihara konsistensi.
Itu dia beberapa hal yang bisa kamu ketahui mengenai pengertian lot saham, jenis-jenis emiten, hingga tips jika ingin mulai investasi saham. Selamat melakukan pembelian saham pertamamu.
Salah satu saham sektor keuangan yang menjadi incaran para investor adalah BBRI atau saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Baca juga: Pengertian Current dalam Investasi Saham, Wajib Tahu!
Hal tersebut disebabkan oleh fundamental yang kuat dengan pergerakan harga saham BBRI yang relatif stabil dari tahun ke tahun, meskipun fluktuasi jangka pendek tetap tidak bisa dihindari.
Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di saham ini, simak dulu penjelasan berikut.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.merupakan BUMN yang bergerak di bidang usaha perbankan sekaligus bank terbesar di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki layanan micro banking terbesar di Indonesia ataupun seluruh dunia.
Selain fokus dalam segmentasi UMKM, BRI juga terus mengembangkan berbagai produk consumer banking dan layanan institusional bagi masyarakat kota melalui layanan e-banking yang didukung oleh 24.684 unit ATM dan 284.426 unit EDC yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
Pada tahun 2021, emiten saham BBRI tersebut mencatatkan laba bersih senilai Rp30,7 triliun dengan total pendapatan Rp150,5 triliun.
Dengan laba sebesar itu, tidak heran jika bank tersebut rajin membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham alias investornya.
Baca juga: Rekomendasi Saham BUKA dan Prospeknya
Pada Maret 2023, emiten pelat merah perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) melaporkan kepemilikan sahamnya dengan modal dasar 300 miliar saham dan modal disetor sebanyak 151.559.001.604 saham.
Dalam laporan tersebut, disebutkan juga jumlah treasury stock atau saham yang dibeli kembali melalui aksi buyback adalah sebanyak 640.321.800 saham. Indonesia merupakan satu-satunya pemegang saham BBRI di atas 5%, yaitu sebanyak 80.610.976.876 atau setara dengan 53,19% dari total saham.
Sisa saham BBRI dipegang oleh 310.427 investor dengan total 70.948.024.728 saham. Beberapa pemegang saham termasuk jajaran komisaris dan direksi BRI sendiri, seperti Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama BRI yang memegang 442.800 saham atau setara 0,0003% dan Direktur Utama Sunarso yang memegang saham sebesar 2.685.856 atau 0,0017%.
Harga 1 Lot Saham BRI
Satu lot saham setara dengan 100 lembar saham. Demikianlah hitungan saham berdasarkan peraturan mengenai jumlah lembar saham dalam satu lot yang diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jadi, 1 lot saham BBRI berarti berjumlah 100 lembar saham BBRI. Lantas, berapa modal yang dibutuhkan untuk membeli 1 lot saham Bank BRI?
Caranya sangat mudah, yaitu dengan mengetahui harga saham BBRI terkini dikalikan 100. Jika harga saham BBRI hari ini adalah Rp5.150 per lembar, maka harga saham BBRI 1 lot adalah Rp515.000.
Baca juga: Kembali Menggeliat, Begini Kinerja Saham BUMI Terkini
Harga 1 lot saham tersebut tentu tidak tetap. Jika harga saham BBRI mengalami kenaikan atau penurunan, maka harga per lotnya pun akan mengikuti harga lembar sahamnya.
Saat ini untuk memulai peruntungan sebagai investor saham tidak perlu lagi mengeluarkan modal jutaan. Cukup dengan modal minim kamu sudah bisa mulai berinvestasi di pasar saham. Sayangnya modal tersebut tidak lantas bekerja sendiri ya, setelah berinvestasi kamu tetap harus meningkatkan pengetahuan seputar investasi saham.
Bagi seorang investor saham pemula, ada perjalanan dan proses yang panjang yang harus ditempuh hingga bisa jadi investor sukses. Nah, agar modal yang kamu investasikan tidak sia-sia dan bisa mendulang banyak keuntungan lebih cepat.
Berikut ini 9 istilah dalam jual-beli saham yang harus kamu ketahui sebagai modal awal berinvestasi di pasar modal:
Apakah Saham BCA cocok untuk semua orang?
Saham bluechip seperti BCA, meski memiliki pertumbuhan harga saham yang konstan, tidak bisa mencetak keuntungan yang relatif besar bila dibandingkan saham saham medium atau small cap.
Saham BCA mungkin sangat cocok untuk orang yang memiliki uang menganggur dalam jangka panjang karena keuntungan saham BCA akan lebih optimal dalam jangka panjang. Investor pemula juga dapat dikatakan cocok memilih saham BCA karena sudah sangat terbukti kredibilitasnya.
Berbeda halnya dengan investor yang ingin mencari keuntungan di atas rata - rata saham blue chip, maka saham BCA dapat dikatakan kurang cocok. Investor tersebut membutuhkan jenis saham medium atau small cap dengan potensi kenaikan harga yang lebih besar dalam jangka yang lebih pendek. Saham jenis ini membutuhkan analisa yang lebih mendalam sehingga dibutuhkan pengalaman. Jadi bagi investor yang berpengalaman tentu akan lebih cocok memilih saham yang demikian untuk mengejar keuntungan yang lebih besar dibandingkan saham BCA.
Meskipun saham BBCA terus mengalami kenaikan dalam beberapa kurun waktu terakhir, beberapa analis masih percaya bahwa harga sekarang adalah harga yang sesuai untuk mulai membeli saham BBCA.
BBCA merupakan kategori saham yang tidak mengalami penurunan dan kenaikan yang sangat signifikan dengan time frame waktu yang panjang. Saham ini sangat cocok bagi beberapa investor yang tidak mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan bursa saham.
Sebagai salah satu pemimpin di sektor finance dengan brand yang terkenal di masyarakat umum, BBCA memiliki fundamental yang sangat baik yang membuat para investor merasa yakin bahwa BBCA akan terus mengalami peningkatan tiap waktunya.
Cara beli saham BCA sangat mudah karena bisa dilakukan secara online melalui aplikasi investasi saham resmi yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu dengan aplikasi Stockbit.
Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit. Petunjuk buka rekening saham Stockbit disini.
Pastikan kamu sudah mendaftarkan akunmu terlebih dahulu, simak tutorial cara membeli saham BCA di aplikasi Stockbit berikut ini.
Buka aplikasi Stockbit di smartphone.
Pastikan saldo RDN cukup untuk melakukan pembelian saham BBCA (minimal pembelian 1 lot = 100 lembar). Lakukan dulu pengisian saldo bilamana saldo tidak cukup.
Klik menu Search, cari BBCA, lalu klik BBCA.
Masukkan harga pembelian dan jumlah lot sesuai yang ingin kamu beli
Klik Buy, lalu Confirm
Istilah Jual Beli Saham Untuk Pemula
Lot bisa dikatakan sebagai satuan untuk jumlah unit saham yang diperjualbelikan di dalam pasar modal. Berdasarkan ketentuan BEI (Bursa Efek Indonesia) 1 lot saham diartikan dengan 100 lembar saham.
Walaupun lot menggambarkan jumlah lembaran saham, tapi kegiatan perdagangan saham tetap mengacu pada satuan lot bukan per lembar saham. Sehingga minimal pembelian bukanlah lembar saham, melainkan 1 lot.
Bid adalah istilah yang merujuk kepada harga saham yang ditawarkan pembeli. Saat akan melakukan proses transaksi saham kamu dapat memasukkan bid price atau harga yang diinginkan untuk membeli saham tersebut.
Jadi secara sederhana bid price adalah harga beli. Nilai dari bid price mewakili harga maksimal lot saham yang disepakati untuk dibayarkan oleh pembeli. Bid price tidak bisa dipisahkan dengan ask price atau offer.
Offer atau ask adalah kebalikan dari bid,- harga saham yang ditawarkan penjual. Apabila ingin menjual saham, kamu dapat melakukan offer untuk lot saham yang akan dijual dengan harga yang kamu inginkan.
Saat kamu melakukan offer kamu harus menunggu sampai ada pembeli yang ingin membeli sesuai dengan offer price yang kamu berikan. Harga ask mengacu pada harga terendah yang diajukan oleh pemilik dari keamanan yang ingin menjualkan.
Open memiliki 2 arti dalam jual beli saham.
Pertama, Open merupakan istilah untuk order beli atau jual saham yang masih mengantri atau belum match.
Kedua, Open adalah harga pembukaan. Open ini sama dengan harga penutupan transaksi hari sebelumnya.
Harga open adalah harga pertama kali transaksi dilakukan pada hari itu. Harga open tersebut mencerminkan semua informasi pasar yang terjadi atau muncul di antara harga penutupan sehari sebelumnya dan ketika saat-saat terakhir pemodal boleh memasukkan order ke sistem bursa.
Amend saham adalah aturan untuk mengurangi atau menambahkan pembelian/penjualan saham setelah melakukan konfirmasi. Pengaturan ini bisa dilakukan pada saat proses antrian (sebelum match)
Amend bisa jadi pilihan untuk mengubah kuantitas maupun harga dari sell-buy yang tengah berjalan dan belum terselesaikan. Sehingga membantu dalam melakukan perubahan pada harga dan kuantitas pembelian lot saham.
Ajaib.co.id – Lot saham adalah sesuatu yang harus dipahami para pemula yang ingin mulai berinvestasi saham. Istilah lot saham akan sering muncul dan menjadi patokan sebelum melakukan investasi agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal.
Investasi saham memang tengah populer belakangan sebagai salah satu investasi pilihan anak muda. Stigma investasi saham yang hanya bisa dilakukan orang tua perlahan memudar dengan banyaknya pilihan dan kemudahan dalam investasi saham.
Istilah-istilah teknis yang kerap membingungkan, seperti lot saham juga bisa dipelajari dengan mudah berkat banyaknya artikel yang bisa dibaca daring.
Redaksi Ajaib merangkum pengertian lot saham sebagai panduan bagi para pemula agar makin yakin dengan investasi yang kamu lakukan.
Lot saham adalah satuan resmi yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kegiatan jual atau beli saham. Satuan ini memiliki prinsip yang sama dengan istilah kilo untuk berat atau km/jam untuk kecepatan.
1 Lot = 100 lembar saham
Aturan transaksi saham sebuah perusahaan adalah minimal 1 lot. Berikut ilustrasi yang bisa jadi gambaran kamu untuk memahami istilah lot saham.
Misalnya harga saham Bank BCA (BBCA) hari ini adalah Rp28.000. Jika kamu ingin membeli saham BCA sebesar 1 lot, berapa uang yang harus kamu siapkan?
Rp28.000 x 1 lot x 100 lembar = Rp2.800.000
Ya, kamu harus menyiapkan minimum Rp2.800.000 untuk melakukan pembelian saham BBCA. Harga ini bisa berubah-ubah dengan berbagai faktor penyebab.
Namun, saham BBCA adalah salah satu saham blue chip, istilah untuk saham emiten unggulan yang dipandang tangguh menghadapi berbagai kondisi perekonomian dan situasi pasar.
Aturan mengenai lot saham ini adalah hasil perubahan sejak 6 Januari 2014. Sebelumnya 1 lot saham ditetapkan untuk 500 lembar saham. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan agar makin banyak investor individual yang mau melakukan investasi saham di Indonesia.
Coba bayangkan jika aturan 1 lot saham adalah 500 lembar saham. Dana yang harus dikeluarkan untuk membeli 1 lot saham BBCA adalah Rp28.000 x 1 lot x 500 lembar = Rp14.000.000.
Angka itu tentunya jadi nominal yang relatif besar untuk investor pemula.
Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Kapitalisasi
Jangan takut untuk mulai melakukan investasi saham karena aturan lot di masa kini sudah sangat membantu kamu jika ingin melakukan investasi pertama.
Jangan khawatir juga dengan harga saham karena tidak semua saham memiliki harga yang tinggi seperti saham emiten blue chip. Ada beberapa jenis saham lapis kedua (mid cap) yang potensial karena masuk dalam kategori industri yang potensial juga.
Berikut adalah beberapa jenis saham berdasarkan kapitalisasi yang mungkin bisa jadi pertimbangan sebelum kamu melakukan pembelian saham.
Saham blue chips adalah istilah untuk emiten dengan kapitalisasi pasar di atas Rp40 triliun. Walau harganya relatif tinggi, namun saham ini jadi favorit karena kinerjanya stabil dan memiliki fundamental bagus.
Jika kamu berpikir untuk melakukan investasi jangka panjang, saham blue chips bisa jadi pilihan yang tepat.
Beberapa emiten yang masuk dalam kategori saham blue chips adalah Bank BCA (BBCA), PT Telkom (TLKM), Astra International (ASII), atau PT Jasa Marga (JSMR).
Semua perusahaan di atas jadi tonggak perekonomian sehingga kerap membagikan dividen setiap tahunnya.
Bagaimana? Sudah merasa 1 lot saham adalah jumlah yang besar jika dibandingkan dengan kinerja semua perusahaan di atas?
Saham second liner alias saham lapis kedua adalah saham emiten dengan kapitalisasi di bawah Rp40 triliun. Emiten ini memiliki fundamental yang bagus namun pergerakan harga masih di bawah blue chips karena perusahaan masih berkembang.
Beberapa contoh emiten yang masuk dalam kategori second liner adalah Garuda Indonesia (GIAA), PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS), PT Wijaya Karya Beton (WTON) atau PT Uni-Charm Indonesia (UCID).
Semua perusahaan itu ada di industri yang penting dalam keberlangsungan perekonomian negara.
Saham third liner adalah istilah untuk saham dengan kapitalisasi pasar di bawah Rp1 triliun. Dengan harganya yang relatif rendah, tentu ada risiko yang membayangi karena kinerja emiten belum stabil seperti saham blue chips atau saham second liner.